Merapi membaik, SBY Berani Hadiri G20 dan APEC

Merapi Membaik, SBY Berani Hadiri G20 dan APEC





INILAH.COM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Seoul, Korea Selatan, dan APEC di Yokohama, Jepang, setelah melihat kondisi Merapi yang cenderung membaik.

Hal ini disampaikan Presiden dalam jumpa pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Presiden menegaskan jika situasi Merapi memburuk, dia berencana tidak menghadiri KTT tersebut meski Indonesia memiliki kepentingan ekonomi dan kerja sama luas, termasuk kerja sama bilateral dengan negara peserta G-20
dan Asia PAcific Economic Cooperation (APEC).

Keputusan Presiden ini dilakukan setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala BNPB dan Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi yang ada di Yogyakarta tentang perkembangan terkini. Mereka menginformasikan dalam satu hingga empat hari ke depan, situasi Merapi tidak akan memiliki perubahan dramatis meski statusnya masih awas dan belum ada tanda-tanda segera berakhir.

"Analisis flat tapi ada kecenderungan membaik," kata dia.

Selain itu, BNPB yang dibantu dengan Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah, Pangdam Diponegoro, Kapolda Yogyakarta, dan Kapolda Jawa Tengah telah dan sedang menjalankan tugasnya. Pemerintah daerah juga telah
melaksanakan tugas mereka, termasuk menangani pengungi 370 ribu. "Walaupun saya tahu namanya pengungsi ada kekurangan," kata dia.

Penanganan pasca bencana di Wasior dan Mentawai kata dia juga tengah dilakukan dan sistem telah bekerja. Diharapkan pemerintah Papua Barat dan Sumatra Barat terus melakukan penanganan dengan intensitas yang tinggi.

"Atas urgensi pertemuan G-20 dan Apec maka saya ambil keputusan saya akan hadir satu hari untuk puncak G-20 segera," kata dia.

Setelah pertemuan G-20 akan ke Yokohama untuk menghadiri pertemuan Apec pada hari pertama tanggal 13 November.

"Sangat diharapkan saya bisa hadir 13 November. Ada sejumlah ageda bilateral dan statemen saya pada pertama. Sabtu malam saya akan kembali ke tanah air. Meskipun sistem bekerja di Yogyakarta dan Jawa Tengah dan saya tidak boleh meninggalkan terlalu lama dalam situasi ini," kata Presiden.


sumber : inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar